Diinisiasi pendiriannya di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1996 dan diaktenotariskan pada tanggal 23 Januari 1997, Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia merupakan Organisasi Non-Pemerintah yang gerakannya berorientasi pada: Konservasi Ekosistem Pesisir dan Laut Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Kepulauan Kecil Penerapan Teknologi Alternatif Ramah LingkunganKetiga aspek tersebut didasarkan pada kenyataan, bahwa eksploitasi terhadap sumberdaya alam (SDA) laut terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, namun tidak sejalan dengan proses pemulihannya. Hal ini berindikasi buruk terhadap kelestarian lingkungan dan SDA pesisir dan laut, yang terbukti dengan semakin banyaknya laporan tentang kerusakan lingkungan dan berkurangnya kuantitas biota, dan bahkan menghilangnya jenis biota tertentu yang mengancam keanekaragaman hayati di pesisir dan laut. Beberapa contoh dalam hal ini antara lain kerusakan terumbu karang dan mangrove, over-eksploitasi sumber daya, pencemaran, abrasi dan sedimentasi pantai, intrusi air laut, dan sebagainya.Upaya perbaikan dan penanggulangan terhadap kerusakan lingkungan laut membutuhkan waktu yang lama dan danayang besar, bahkan juga membutuhkan keahlian dan teknologi yang langka. Agar tidak terjadi kerusakan lingkungan laut yang semakin parah, maka penerapan konsep konservasi secara tepat menjadi sebuah keharusan. Ini merupakan kerja besar yang mesti melibatkan masyarakat, pemerintah, pengusaha dan kalangan akademisi, dan segenap para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.Pendekatan konservasi yang dijalankan selama ini, sering mengabaikan dan menempatkan masyarakat pada posisi yang tidak strategis. Sementara disadari bahwa masyarakatlah yang pertama kali merasakan setiap dampak negatif dari kerusakan lingkungan. Karena itu, hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam upaya konservasi, paling tidak mesti harus menyentuh aspek-aspek: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal, Konsist