Lahirnya I Love Aceh berawal dari melihat banyaknya jumlah pengguna Twitter yang semakin aktif di Aceh. Dengan berbagai macam latar belakang profesi serta frekuensi umur yang berbeda-beda, mulai dari pelajar, anak-anak muda sampai orang-orang tua. Tepatnya tanggal 23 Februari 2010, I Love Aceh terbentuk dengan konsep yang sangat sederhana, mengawali update status lewat tagar (hashtag) #Aceh, menyapa orang-orang Aceh lewat tweets dan pada akhirnya akun @iloveaceh digunakan sebagai GroupTweet dengan kata lain lahirnya sebuah komunitas, yakni bagian dari penyebaran informasi dari followers dan untuk followers atau lebih dikenal dengan #ATwitLovers (Aceh Twit Lovers). I Love Aceh mempunyai visi menjadikan komunitas @iloveaceh sebagai bagian dari wadah informasi di Aceh pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya. Maka dengan visi yang ada, timbullah beberapa misi, yakni: Mampu menjadi media informasi alternatif & up to date untuk publik mencakup segala aspek dan potensi yang ada di Aceh dengan basis layanan Twitter; Komunitas @iloveaceh bisa jadi pendorong untuk muda-mudi dalam berkreasi dan berinovasi dalam mewujudkan aksi maya (social media) ke aksi nyata "social movement"; Membentuk komunitas yang menjunjung tinggi kepekaan sosial, solidaritas, dan kekeluargaan dalam setiap aksi dan kegiatan yang dilakukan. Sejak 2012, pelebaran dari Komunitas @iloveaceh juga melahirkan sebuah tim kerja yang menangani sejumlah bidang profesional, mulai dari jasa, event organizer, dan lainnya yang diisi oleh anak-anak muda Aceh dengan berbagai latar belakang yang tercatat dalam sebuah wadah dengan legalitas di bawah payung hukum ILATeam Management. ILATeam juga menjadi bagian dalam pelaksanaan berbagai event di Aceh, mulai dari Festival Seudati Bireuen 2012, Piasan Seni Banda Aceh 2012-2013, Festival Kopi Banda Aceh 2013 dan juga sejumlah kegiatan sosial masyarakat yang dibantu oleh Komunitas @iloveaceh.